Kisah Kelam Remaja Disabilitas di Bekasi yang Berujung Penahanan Orang Tua

 Jakarta - Seorang remaja disabilitas atau berkebutuhan khusus berinisial R (15) di Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, sedang jadi sorotan karena ceritanya yang memprihatinkan. R jadi korban penelantaran ke-2  orangtuanya sampai membuat keadaannya benar-benar prihatin.  Slot Online Terpercaya



Saat diketemukan masyarakat, korban pada keadaan kaki terlilit rantai dan badan kurus kering seperti kekurangan nutrisi. R sukses keluar dari rumah karena pintu gerbang tidak digembok orang-tua. Dia lantas minta makanan ke masyarakat karena dianya kelaparan.

Strategi & Tips Mesin Slot online Menang Besar

Korban akui sejauh ini dirantai dan ditahan oleh orangtuanya, PS (41) dan AR (40). Korban akui jarang-jarang dikasih makan dan sering mendapatkan penganiayaan dari ayah kandungan dan ibu tirinya itu.


Pasca-video mengenai dianya trending di sosial media, faksi kepolisian bersama KPAD Kota Bekasi, LPAI Bekasi dan Dinas Sosial Kota Bekasi, menjumpai korban dan orangtuanya.


R selanjutnya dibawa ke RSUD Kota Bekasi, Kamis 21 Juli 2022 untuk memperoleh perawatan dan pengamatan selanjutnya berkaitan kesehatannya. Dan ke-2  orang-tua korban ditangkap ke Polres Metro Bekasi Kota.


Selesai lakukan penyidikan, polisi pada akhirnya memutuskan pasangan suami istri itu sebagai terdakwa penelantaran anak dan kekerasan ke anak.


"Pada ke-2  orangtuanya (korban) bisa dibuktikan lakukan tindakan hukum pidana, yakni PS dan AR," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki ke mass media, Sabtu 23 Juli 2022.


Hengki mengatakan, korban sejauh ini tak pernah disekolahkan ke-2  orangtuanya. Korban selalu dirantai dan ditahan di rumah, dan tidak didiamkan keluar walau orangtuanya bekerja.


"Anaknya tidak sekolah sama sekalipun. Itu salah satunya wujud penelantaran," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki ke mass media, Sabtu 23 Juli 2022.


Selainnya penelantaran, polisi menyangka ke-2  terdakwa lakukan tindak pidana penindasan ke korban. Hal itu berdasar pernyataan korban dan hasil visum yang dikeluarkan faksi RSUD Kota Bekasi.


"Iya ada hasil dari visum, telah diterangkan di tempat ini ada kekerasan, kekerasan pijakl ya, berbentuk cedera bengkak anggota (badan) gerak atas," tutur Hengki.


Hengki mengatakan, sekarang ini keadaan R telah berangsur lebih baik selesai mendapatkan pengatasan dari faksi rumah sakit. Korban gagasannya akan dipercayakan di Shelter Dinas Sosial Bulak Kapal untuk perawatan dan rekondisi fisik dan psikis yang akan datang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Away from threat of Islamist violence or floods

Will (Euro)bonding help solve the euro crisis?

Biden possessed been actually cannot rally decreasing freedoms abroad